Rabu, 02 Januari 2013

Tragedi Dompet

Oleh : Hasan Irsyad/ Angkatan 2011
 
Suatu hari jajang jalan-jalan di  pasar dengan senyum yang sumringah di bibirnya. Secara kebetulan dia bertemu dengan teman klopnya, Bondan. Berkebalikan dengan dirinya, hari ini Bondan sedang kurang bersemangat.
“Ndan. Kenapa kau? Kok murung gitu, kaya orang telat gajian aja?”
“Sebelas-dua belas ma orang telat gajian. Gue lagi bokek nih,” Jawab Bondan.
“Owh, aku lagi banyak duit, ayo aku traktir makan di warung Bu Minem.”
Tidak ada alasan Bondan menolak. Dia memang sedang kelaparan karena sejak pagi belum makan.
Di warung Bu Minem, mereka makan sampai kenyang. Nasi satu bakul, ayam goreng, tempe tahu, sayur pecel, ditambah krupuk dan es jeruk tandas oleh mereka.
“Kenyang! Trims, Jang! Kalau gak ada Elu, mungkin seharian ini aku gak akan makan. Abisnya Gue bener-benar gak punya duit sama sekali hari ini,” ucap Bondan setelah makan.
Jajang mengangguk dan mengacungkan jempol kirinya sambil membersihkan selilit di giginya dengan tusuk gigi.
“By the way, Elu punya duit banyak dari mana? Tumben banget Elo punya duit?”
Dengan bangga Jajang bercerita, “Tapi kau jangan bilang siapa-siapa, ya!”
Bondan mengangguk.
“Hari ini aku beruntung banget. Tadi pagi waktu aku lagi jalan-jalan, aku nemu dompet. Dompetnya sih udah kucel, tapi isinya banyak bangeeeeet. Duit, itu. Delapan ratus enam puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah. Hehe!” Di akhir cerita jajang memeringiskan giginya hingga jelas giginya yang kuning-kuning itu berjajar di depan mata Bondan.
Bondan manggut-manggut. ”Terus, kau lihat, dompet itu punya siapa?”
“Gak sempet aku lihat KaTePenya, keburu aku buang ke kali. Soalnya aku takut ketahuan orang,” jawab Jajang.
Tanpa diduga, lalu Bondan bangkit dan memegang kepala Jajang. “Elu tahu kenapa Gue bisa bokek hari ini?”
Jajang hendak geleng-geleng kepala. Tapi karena kepalanya dipegangi Bondan, dia tidak bisa.
“Hari ini waktu Gue lari pagi, dompet gue jatoh, ilang, gak tau di mana. Dompetnya sih emang udah kucel, tapi duitnya banyak. Delapan ratus enam puluh tiga ribu tujuh ratus rupiah. Sekarang Elu udang ngerti kenapa Gue bisa bokek hari ini? Balikin dompet sama duit Gue!”
Jajang kebingungan karena dompetnya sudah dia buang, dan duitnya sudah dia habiskan, “Enggg, engggg, nganu, nganu....”
***@#!?^$#, “T_T” (kejadian selanjutnya terlalu sadis untuk diceritakan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar