Orang berpendapat bahwa antara rumah dengan makan misalnya, dapat disisipi bentuk untuk sehingga menjadi rumah untuk makan. Dengan begini, timbul dua pendapat: pertama, apabila unsur-unsur majemuk dapat disisipi bentuk lain bukanlah ciri tegas bentuk majemuk (sebab ternyata rumah makan, yang selama ini disebut orang sebagai kata majemuk, bisa disisipi bentuk lain, misalnya untuk); kedua, bentuk-bentuk semacam rumah makan bukanlah kata majemuk dengan bukti bahwa di antara unsur-unsur itu masih bisa disisipi unsur lain. Dari konteks di atas menunjukkan bahwa rumah makan bukanlah kata majemuk, melainkan frasa. Karena di antara unsur-unsurnya dapat disisipi bentuk lain.
Agus Budiman/ Angkatan 2011 |
Dalam hal ini, yang tidak kalah
pentingnya untuk diperhatikan adalah persoalan arti bentuk majemuk yang
bersangkutan. Sekarang, mesti dijawab: “samakah arti rumah makan dengan rumah
untuk makan?”. Jika kita membatasi pengertian rumah makan sebagai ‘rumah
(yang dipergunakan) untuk makan’, dengan segera kita menganggap bahwa arti
kedua bentuk itu sama, sama-sama rujukannya(referensinya). Akan tetapi, yang
juga penting untuk dijawab: Apakah setiap rumah yang dipergunakan untuk makan
bisa langsung disebut rumah makan ?”
Kirannya jelas bahwa arti rumah makan bisa
dipahami dengan menunjukkan referensinya, yaitu restoran, depot, kafetaria,
atau yang lain; jadi, tidak asal rumah yang dipakai sebagai tempat makan bisa
disebut rumah makan. Dengan begitu,
teranglah, arti rumah makan tidak
sama dengan arti rumah untuk makan. Begitulah,
arti kamar mandi tidak sama dengan kamar untuk mandi. (dalam keaadaan darurat,
karena kamar mandinya rusak atau sedang diperbaiki, gudang yang “ngannggur”
bisa ditempati ember besar berisi air, lengkap dengan gayung, sabun, sikat
gigi, dan selanjutnya dipakai sebagai tempat untuk mandi; meski begitu, kamar
gudang tadi bukanlah kamar mandi).
Dari
konteks di atas dapat disimpulkan bahwa antara rumah makan dengan rumah
untuk makan secara luas mempunyai arti yang berbeda, kalau kita menyebut rumah makan, maka rumah makan bersifat majemuk,
sedangkan kalau kita menyebut rumah untuk
makan, maka rumah untuk makan
bersifat frasa, jadi kita bisa menggunakan
keduanya dalam membentuk suatu tataran kalimat. Sehingga rumah makan dengan
rumah untuk makan merupakan bentu-bentuk bersaing. Artinya, keduanya dipakai
dalam masyarakat dewasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar