Senin, 04 Februari 2013

Puisi 2013






Oleh: Masrifa Analia/ Alumnus
Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Selembar Daun yang menangis---------------

Tundukku bukan malu, hujan.
Aku tunduk sebab kehilangan madu.
Kisah rumit dan lega tempo dulu,
Telah lahir dalam darahku.

Diamku bukan marah, hujan.
Aku diam sebab kehilangan sukma.
Kenangan indah dan buta masa lalu,
Telah mengikat jiwaku.


Acuhku bukan kecewa, hujan.
Aku acuh sebab kehilangan gairah.
Sungguh, tiada yang kusesalkan karenamu, hujan.

Aku, selembar daun yang menangis,
Aku hanya selembar daun yang menangis, hujan.

Aku menangis bukan sebab tubuh yang luka,
Tangisku sebab takdir, hujan.
Takdirku yang gugur oleh elokmu, hujan.

Lepas darahku,
Lepas jiwaku,
Lepas kisahku.
Sebab takdirku, bukan pilihanku.


Ku ucap pisah pada daun-daun,
Pada ranting-ranting,
Pada akar-akar,
Pada matahari yang setia hangatkanku.

Ketika entah ku dimana,
Kutitipkan rindu padamu, hujan.




25 Januari 2013
20:22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar